Parenting, Me, My children and Their First Fasting


Sebagai ibu dari ketiga anak, juga sebagai seorang muslim, adalah kewajiban untuk memberikan pengenalan, pengajaran, pemahaman, penanaman, dan pengimplementasian nilai-nilai yang diajarkan agama kepada anak-anaknya. Salah satu Rukun Islam adalah Berpuasa, dan wajib dilakukan oleh seorang muslim.

Salah satu kebingungan pertama bagi seorang ibu adalah :

“kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan puasa kepada anak?”

Kalo menurut feeling aku sebagai seorang ibu adalah, sebaiknya sedini mungkin. Tapi, sedini mungkin itu umur berapa tepatnya? saya tidak bisa menjawabnya dengan tegas berapa tepatnya. saya hanya bisa bercerita tentang pengalaman yang aku lakukan pada ketiga anak-anakku.

Pengalaman yang aku pernah lakukan pada ketiga anakku adalah :

  1. Azka, pertama kali berpuasa pada umur 5 tahun, berpuasa langsung tamat 1 hari tapi hari-hari berikutnya saya tidak tega melanjutkan, karena pada saat itu saya sedang hamil veyzha dan saya pada saat itu tidak kuat berpuasa. Tapi azka pada saat itu dapat tamat 6 hari berpuasa. Kemudian pada saat berumur 6 tahun, azka langsung berpuasa penuh dari hari pertama sampai hari terakhir di bulan ramadhan. Alhamdulillah tidak menemukan kerewelan anak di tengah-tengah ramadhan.
  2. Veyzha, pertama kali berpuasa pada umur 4,5 tahun, sampai jam 12 siang. Keesokan harinya sudah berpuasa penuh 1 hari. Tapi saya biarkan veyzha berpuasa “belang-bentong” mengingat fisik veyzha saat itu sedang kurus-kurusnya, pada umur 4.5 tahun ini veyzha berhasil berpuasa hampir 10 hari ramadhan. Pada tahun berikutnya, veyzha pun langsung tamat berpuasa sebulan penuh di umur kelima nya.
  3. Quintza, pertama kali puasa pada umur 5 tahun, langsung tamat 1 bulan penuh ramadhan. Alhamdulillah, quintza bisa seperti ini karena kakak-kakaknya jadi motivasi terbaik untuk quintza menjalani puasa.

Jadi Alhamdulillah anak-anak sdh berpuasa di usia yang cukup dini yaitu 5 tahun.

Kebingungan kedua :

“Bagaimana memberikan informasi, seperti mengenalkan dan mengajarkan puasa sebelum mengimplementasikan puasa kepada anak”

Kalau saya biasanya beberapa hari sebelum puasa, saya melakukan pemberian informasi mengenai puasa kepada anak, berulang-ulang setiap hari sampai akhirnya h-1 puasa. Saya ceritakan puasa itu apa, tujuannya apa, sambil bernyanyi lagu tentang berpuasa yang telah mereka pelajari di sekolah TK A saat itu, semua saya ceritakan sambil bercanda dan santai dengan anak-anak.

Liriknya :

apa arti puasa? puasa tidak lapar, puasa tidak minum, dari shubuh sampe maghrib

dan banyak lagi deh lagu-lagu puasa yang dipelajari di sekolah ๐Ÿ™‚

Pada H-1 saya katakan pada anak-anak mengenai sholat tarawih dan siap-siap mental untuk puasa esok harinya. Sebelum tidur saya berdoa, Bismillahirohmanirrohim ya Allah, semoga besok anak-anak kuat menjalankan puasa. Aku berserah padamu,Ya Allah. ๐Ÿ™‚ย ย ย  ๐Ÿ™‚ย ย  ๐Ÿ™‚

Kebingungan ketiga :

“Bagaimana Tips n Tricknya supaya anak tahan berpuasa sampai dengan maghrib”

Untuk menjawab kebingungan ketiga ini, saya coba memberikan informasi berdasarkan pengalaman yang pernah saya coba implementasikan pada anak-anak.

  1. Tanya kepada anak, mau makan apa saat sahur, kemudian dimasakkan.
  2. Membangunkan anak-anak untuk Bangun sahur 30 menit sebelum imsyak. Alhamdulillah selama ini belum pernah sulit membangunkan, mereka biasanya bersemangat. ๐Ÿ™‚ย  ๐Ÿ™‚
  3. begitu terbangun, biasakan anak-anak mencuci muka dengan air hangat dan minum segelas air putih. langsung “cenghar” deh mereka… hehehe
  4. begitu matanya terbuka lebar, mereka biasanya langsung lihat hidangan di meja dan langsung semangat makan. Urutan mereka makan saat sahur (kadang tidak selalu terurut) adalah minum air putih, makan sereal plus susu, makan nasi, makan buah-buahan, makan cemilan yang ingin mereka makan, trus mereka minum vitamin daya tahan tubuh dan terakhir diakhiri dengan banyak minum air putih sampai imsak.
  5. setelah sholat shubuh biasanya mereka tidur lagi.
  6. Biasanya hari-hari pertama, sekolah libur untuk adaptasi lingkungan berpuasa, jadi saya biarkan anak-anak tidur dan bangun, tp karena biasa bangun pagi hari, jam 7-8 pun mereka sudah terbangun.
  7. mandi pagi, dan biarkan mereka melakukan aktifitas seperti biasanya.
  8. kata-kata lapar biasanya muncul menjelang jam makan siang, nah pada saat itu, ajaklah anak-anak melakukan kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian pada rasa lapar, misal menonton film kartun, bermain musik, membaca buku, main game dan lain-lain
  9. skitar jam 13 anak-anak diupayakan untuk tidur siang. Biasanya jam 15-15.30 mereka akan terbangun dan lapar hehehehe…
  10. setelah sholat ashar, maka kita ajak mandi sore, biasanya setelah mandi, anak-anak lupa lagi sama laparnya.
  11. nah setelah lewat jam 16.00 ajaklah anak-anak ngabuburit, bantu-bantu di dapur, libatkan masak dan menyiapkan makanan buka puasa. Disini anak-anak biasanya lucu nih.. ada ajaaa kalimat-kalimat lucu yang dilontarkan,… misal duuuuuh lapeeernya miiih, sampe perut rasanya nempel sama punggung…qiqiqiq…
  12. setelah selesai menata meja, biasanya ada waktu 30 menit nih menjelang maghrib, ajak lagi mereka melupakan rasa lapar dan beri semangat serta pujian.
  13. Pada saat adzan maghrib tiba, ajak anak untuk membaca doa buka puasa dan berikan anak sup buah (airnya untuk diteguk seteguk saja), lalu tanyakan, “bagaimana rasanya nak?” disini biasanya saya menangis bahagia, lihat raut wajah anak-anak yang begitu menikmati buka puasanya walaupun dengan seteguk air dulu. masih terngiang di telinga aku mereka berkata “Mamiiiiih, alhamdulillah seger banget” aku bilang pada mereka “gimana, berpuasa itu enak ya, ada rasa yang tidak dapat diucapkan ya, makanan dan minuman jadi luar biasa rasanya?” anak-anak mengangguk. Besok puasa lagi yaaaaaa… supaya bisa merasakan nikmat yang luar biasa… ๐Ÿ™‚ย  ๐Ÿ™‚
  14. setelah merasakan sensasi pertama itu, saya biarkan anak-anak untuk menyantap makanan satu persatu. biasanya urutannya minum yang seger-seger, trus makan nasi, sholat, makan kokokrunch lagi, dan menjelang isya makan apapun yang ingin mereka makan. kadang pop mie, bubur ayam, atau chicken soup cream, roti dll
  15. anak-anak sholat tarawih di masjid bersama kakeknya atau ayahnya.
  16. setelah tarawih anak-anak biasanya saya tanya, besok puasa lagi yaaaaa… dan mereka menjawab… iya maaaaa,,, besok sahur masakan ini/itu yaaaaa.

Alhamdulillah, selama ini, saya mengimplemetasikan ini kepada anak-anak, dan it works.ย  Satu lagi yang membuat mereka bersemangat, hadiah lebaran berupa rupiah sebesar 150rb/anak bila tamat berpuasa (Rp.5000×30).ย  ๐Ÿ™‚ย ย ย  ๐Ÿ™‚ย ย  ๐Ÿ™‚

o iya, kerewelan lucu anak-anak yang saya alami :

  1. mamiiiii, aku mau mati ini saking laparnyaaaa…
  2. mamiiiii, perutku tipis kelaparan sampe mau nempel sama punggung…
  3. mamiiiii, tolong akuuuuuu
  4. mamiii, aku sudah tidak kuat lagiiiiiih

kalo sudah kayak gini, ya ditega-tegain aja…. (padahal kasihan sih, tapi demi mendidik anak untuk sabar ya gimana lagi… ditega-tegain)

biasanya aku peluk mereka, kubilang sayang loh kalo buka sekarang… sedikit lagi hanya tinggal 3 jam loooh, yuk kita ngapain… supaya lupa laparnya. ya cukup lama siiiiih ngerayu rayu mereka… tapi alhamdulillah…. mereka berhasil mengalahkan cengengnya sendiri…qiqiqiqi…

Di saat puasa ini pula, biasanya anak-anak aku suruh buat parcel sendiri dan diberikan kepada anak-anak yatim piatu, mengajarkan bersedekah, berbagi bersama dan membantu sesama. Ini semua kami lakukan melalui sekolah madrasahnya (mengaji) di sore hari.

Saat menulis ini, Azka telah mengalami batal puasa karena masa pubernya telah hadir sehingga tidak tamat lagi puasanya,veyzha sudah 4x tamat puasa dan menjelang tamat puasa ke 5xnya, dan Quintza menjelang tamat puasa untuk ke 2xnya. Alhamdulillahirobbil alamiin, semoga anak-anak tetap istiqomah menjalankan puasa sampai dewasa dan tua nanti. Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Screen Shot 2016-06-02 at 06.08.54

Semoga ini bisa menjadi inspirasi yang membacanya. Aamiin.

 

 


Leave a Reply