Day 1, Helllloooowww Belitooong …


Helllooow Belitoooong,

Pesawat Citylink mendarat mulus di Belitong pada pukul 06.55. Begitu turun dari pesawat, anak-anak terheran-heran… “Bandaranya kecil mamiiiiih”…hihihihihi… (maklum anak2 baru sekarang ini diajak jalan-jalan ke Sumatera).

Sampai di R. Claim Bagasi, ada latar buat foto2 lumayan ciamik, I’M in BELITONG.

Pihak Anugrah Belitung pun sudah memarkirkan mobil yang kami sewa di dekat patung HAS Hannandjoeddin.

Related image

Alhamdulillah mobil yang kami sewa dalam kondisi yang baik Daihatsu Xenia keluaran november 2016 baru 8000 km. 😀

Dengan mengandalkan Waze kami mulai keluar dari Bandara dan mengarah ke Belitung Timur sesuai dengan itinerary yang sudah kami buat. Dasar baru pertama kali menginjak Pulau Sumatra (eh udah dulu ketang ke lampung qiqiqiiq…), sempet terbengong-bengong dah kami, P Belitong…. sueppppppi banget kayak kota mati  (#nyengir).

Nyari SPBU disana…. duh tepok jidat deeeh… ada hanya beberapa… dan itu teeeeh TUTUP sodara-sodara. Berdasarkan hasil tanya sana sini, ternyata di Belitong itu SPBU sangat-sangat langka, sedikit, dan kalo hari libur, SPBUnya libur juga, disarungin dah…wkwkwkwkwk.

ternyata oh ternyata, di Belitong itu udah biasa beli Bensin secara eceran, alias beli di pinggir jalan. Akhirnya, kita terpaksa beli (dan selama di belitung, bener-bener deh mengkonsumsi bensin dari botol2 Coca-cola, Filma, Aqua ukuran 1 liter, dan jerigen minyak  ukuran 5 liter, wkwkwkwkkw).

Kemudian…mampir ke warung penjual eceran premium dan membeli 20 ltr (4 jerigen @Rp. 37.500,-), penunjuk bensin pun bertambah menjadi stgh lebih dari petunjuk meteran pada kendaraan. Mantap dan siap menuju Belitung Timur.

Jarak Bandara –  Belitung Timur sekitar 70km. Perjalanan menuju Manggar (Belitung Timur) membutuhkan skitar 1 jam perjalanan. Kondisi jalan yang mulus, besar dan sepi memicu suami untuk berkendaraan di 60-80km/jam. Bener-bener deh,… sepinya bikin anak-anak nyengir…. mamiiiiii orangnya pada dimana siiiiih, kok masih sepi yaaaa…qiqiqiqi

Satu hal lagi yang bener-bener bikin kami kaget, sepanjang jalan, melewati perkampungan/desa demi desa, hutan sawit, padang rumput, ,…… jadinya susah banget kalo tiba-tiba kebelet pengen pipis…. (di sepanjang jalan banyak mesjid kok, bisa ikut ke toiletnya) jangan harap deh ketemu yang namanya indomaret dan alfa mart… hihihii… gak ada sama sekali) tp warung-warung bensin eceran banyak banget sepanjang jalan.

Pukul 09.52 sampailah kami di Replika Sekolah Laskar Pelangi. tiket masuk Rp. 3000/orang

kondisi yang mendung-mendung panas bikin anak-anak nyengir…. hihihiihi.

dan sempet berfoto ria dengan anak-anak belitung aslinya…hehhe.

setelah itu kami menuju dermaga kirana yang letaknya bersebrangan dengan replika sekolah laskar pelangi. berhub hpnya saat itu ngehang gara2 gak ada sinyal buat aplikasi waze yang menunjukkan arah museum kata, akhirnya pake foto yang diambil dari indonesia-tourism.com.

Image result for dermaga kirana

Tak jauh dari sekolah replika sampailah kami ke museum Andrea Hirata. Beneran deh Waze tuh berguna banget disini qiqiqiiqiq…. jalannya belok-belok masuk ke pedesaan yang sebenarnya gak jauh dari tempat sekolah replika, tapi cukup jelimet belokan2nya.

Di Museum Hirata, kita baru diperbolehkan masuk bila sudah membeli buku saku Laskar Pelangi seharga Rp. 50.000/buku/keluarga.

Isi dari museum Kata ini, bagus banget, bener2 eye catching pisan buat poto-poto hehehehe.

Habis puas foto-foto di museum kata, selanjutnya ke arah kampung Ahok yang juga berdekatan posisinya dengan museum Kata.

Posisi pas jam 12 lebih di kampung ahok ini, anak-anak dah mulai nyengir dan kelaparan hehehehe…

Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Serdang (tiket masuk gratis), untuk makan siang dengan menu seafood di Restoran Vega atau di pinggir pantai Serdang.

Restoran Vega – nya TUTUUUUUUP Sodara-sodara, kembali anak2 kecewa deeeeh, tapi ya sudah kita makan di pinggir pantai serdang aja deh yaaaa…

akhirnya kembali ke pantai serdang dan melewati Masjid Agung Babussalam Belitung Timur.

Di Pantai Serdang akhirnya kami makan di restoran Sinar Laut. Makanan yang dipesan :

  1. Sop Gangan ikan Ketarap      Rp.    80.000,-
  2. Ikan Kuek Kecap (1 kg)           Rp.  100.000,-
  3. Kangkung Tauco                     Rp.     15.000,-
  4. Nasi untuk 5 orang                 Rp.     30.000,-
  5. Cumi Tepung                           Rp.     55.000,-
  6. Kerupuk Sukun                        Rp.    15.000,-
  7. Es Kelapa Batok ( 2bh)            Rp.   30.000,-
  8. Es Teh Manis   (2 bh)               Rp.   10.000,-    (TOTAL : Rp. 335.000,-)

(Sop Gangan)

Kalo penasaran kayak apa rasa sop gangan, rasanya lucu, asem-asem gurih, daging kepala ikan ketarapnya rasanya jadi kayak kikil sapi yang digulei…. enaaaaak gak ada bau-bau anyir ikan lautnya. slurrpph … :p

Setelah kenyang makan, perjalanan kami teruskan menuju Kuil Dewi Kwan Im yang letaknya sedikit di bukit :).

tekstur tangganya enak untuk didaki, gak bikin capek. Disebelah atas ada patung dewi kwan im yang cukup besar. Kelihatan dari foto ada patung putih di latar belakang.

Selesai istirahat sebentar di kuil dewi kuam in, kami meneruskan perjalanan yang hanya memakan waktuu sekitar 5-10 menit menuju Pantai Burung Mandi. Retribusi masuk ke pantai ini hanya Rp.2000,- per orang.

Pantai Burung Mandi ini mirip pantai pangandaran jawa barat. di samping sebelah kanan ada dermaga yang menjorok ke laut, cukup panjang, jadi serem juga mau difoto diujung,,, takut kejebur… (qiqiqiiqi). Pantainya bagus dan sepi. Tapi menurut penduduk sekitar, termasuk banyak orang segini ini hehehehhe….. (kebayang kan sepinya kayak apa kalo hari-hari biasa)

Setelah puas lari-lari, foto-foto di Pantai Burung Mandi, selanjutnya balik ke Belitung Barat, kota Tanjung Pandan tempat menginap kami selama di Belitung. Hotel BW. Suites.

Dasar gak tau jalan, kami mengandalkan Waze lagi…. dan kami baru sadar setelah sampai di bypass bandara, ternyata kami mengelilingi jalan belitung, pergi lwt jalur kota, dan pulang lewat jalur pinggir…. Pantesan sepi buangeeeeeeeet….. :'(  :).

Pukul 16.20 kami tiba di Hotel BW Suites jalan Pattimura. Kamarnya oke banget, luas, ada balkon, menghadap pantai…. wooooowww pokoknya. 😀

Acara selanjutnya, kami berenang sampe matahari terbenam, serta makan malam di Resto Pondok Kelapa, jarak 3 km dari hotel kami.

Menu yang kami pesan di resto ini

  1. Kwetiaw sea food
  2. Nasi goreng khas belitung
  3. Ikan tenggiri bakar
  4. Ayam penyet dan nasi bakar
  5. Buncis balur telur asin
  6. Susu Soda 1
  7. Kelapa batok 1
  8. Es Teh Manis 2
  9. Nasi putih 2

total pengeluaran makan malam Rp. 369.000,-

yummyyyyy….. buncis orak-arik telor asinnya, lezatoooossss pisaaaaaan… tenggiri bakarnya maknyoooossss…. kelapa batoknya isinya…. puding, nata de coco, yummyyyyy……

Total pengeluaran hari 1 di belitung

  1. 4 jerigen bensin = 4x Rp. 37500         = Rp. 150.000,-
  2. Tiket laskar pelangi = 5 x Rp. 3000    = Rp.   15.000,-
  3. Tiket museum kata (2 buku)               = Rp. 100.000,-
  4. Makan siang di Serdang                      = Rp. 335.000,-
  5. Pantai Burung Mandi = 5 x Rp. 2000 = Rp.  10.000,-
  6. Makan Malam di Pondok Kelapa       =  Rp. 369.000,-

total pengeluaran day 1 : Rp.979.000,-

total pengeluaran sampai hari pertama

  1. Persiapan : Rp. 10.327.000,-
  2. OTewe      : Rp.    1.576.000,-
  3. Day 1        : Rp.       979.000,-

Total : Rp. 12.882.000,-

 

—— to be continued di hari ke-2 🙂   😉    🙂

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Leave a Reply